Tuhan . . . . dikala ku ingin pejamkan mata
tapi rasaku tetap terpaut sidia
yang tiap detiknya beriku ketenangan jiwa
seakan hati ini merona
Meneguk obat membius luka
rindu menyayat hati
sedih tak bertepi
suara gemuruh dalam hati
Dan bendungan yang tiada daya menahan antusias dalam hati
selah terseok oleh naluri
gundah,bimbang,cemas, dan rindu
perasaan menggumpal jadi satu
Tapi dia tak tau
biar ini menjadi kisahku
dingin angin malam membangunkan paksa siroma
terbersit dalam fikirku . . . . terlena
Detik demi detik tak bisa ku lewati tanpannya
seakan aliran darah tak sampai vena
bagaikan iblis
yang di eksekusi tuhannya
Sebab mata hati yang menangis
jika ku ingat kisah yang tragis
seakan jadi pengemis
tersungkur dengan merasakan luka menderu jiwa
Tapi aku percaya . . . . .
ini jalan yang membuatku kan bahagia
sambil ditemani hangat dekapan mama
perlahan ku pejamkan mata
-
0 komentar:
Posting Komentar